JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan
diproyeksikan kembali bergerak variatif dalam tekanan ambil untung
investor dan pelaku pasar, Selasa (24/2/2015). Variatifnya bursa saham
di tingkat global memberi sentimen pergerakan IHSG hari ini.
Pasar saham Amerika Serikat (AS) semalam ditutup melemah. Indeks Dow Jones Industrial Average turun sebesar 0,13 persen sedangkan indeks S&P 500 terkoreksi sebesar 0,03 persen. Pelaku pasar memasang mata dan telinga atas pidato Gubernur The Fed, Janet Yellen, di depan Kongres AS di pertengahan pekan ini.
Dari pasar Asia, pergerakan indeks utama regional pagi ini positif. Indeks Nikkei 225 (Jepang) menguat sebesar 0,12 persen sedangkan indeks KOSPI Composite (Korea Selatan) naik 0,32 persen.
Sementara harga kontrak berjangka (futures) komoditas bergerak variatif. Harga minyak mentah WTI turun 0,14 persen ke level 49,38 dollar AS per barrel. Sedangkan harga emas Comex menguat 0,18 persen ke posisi 1.203 dollar AS per troy ounce.
Dari dalam negeri, Kementerian Pertanian memperkirakan panen padi pada empat bulan pertama di tahun ini sebanyak 32,8 juta ton gabah kering giling (GKG) atau setara 20,6 juta ton beras. Panen tersebut diharapkan datang dari 6,35 juta hektar sawah rakyat. Jumlah itu diyakini dapat memenuhi konsumsi beras masyarakat yang sejatinya hanya 2,5 juta ton-2,6 juta ton per bulan.
Analis Teknikal Mandiri Sekuritas menyatakan IHSG cenderung bergerak variatif (mixed). Pada perdagangan hari ini, IHSG akan bergerak di rentang support 5.318 dan resistance 5.427.
Beberapa rekomendasi saham berdasarkan analisis teknikal yang dapat dikoleksi adalah UNVR, INDF, TLKM, INTP dan ERAA.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !